Masih bisa berbagi mendekati bulan ramadhan tahun
2011, ^_^ , saatnya memperbanyak artikel untuk mengumpulkan amal, siapa tahu
besok 2012 kiamat beneran seperti yang diramalkan para sutradara film
Hollywood , hehehe… Tidak ada yang abadi di dunia ini, hidup ini singkat, oleh
karenanya banyak berbuat baik dan menyenangkan orang lain adalah salah satu
yang kita ingin dikenang
Membuat mesin (motor – mobil) kencang, bukan
rahasia umum lagi bahwasanya kunciannya berada di : Kruk As ( centered –
balance) , Piston ( kompresi ) dan paling penting CYLINDER HEAD
Why? Kenapa? Bayangkan saja , investasi termahal
dalam motor mu hampir dapat dipastikan terbenam dalam cylinder head ! Sebut
saja pir katub JAPAN
product, yang masih santer terkenal sebagai pir klep terbaik untuk balap, harus
ditebus dengan harga 500,000. Belum lagi noken as khusus balap kalau kamu ingin
tenaga super besar , pastinya harus mendesain sesuai spesifikasi mesin. Dan
pengerjaan cam full race berada di kisaran 400,000 paling murah, kalau dibawah
itu ya berarti noken as umum/harian Patokan gampang, beli noken as
import Thailand paling murah merk HI-SPEED harga berada di 450,000, iya kalau
cocok dengan mesinmu, penasaran lagi beli cam NMF Thailand, berapa lagi harus
ditebus hehehe… Belum lagi kalau kamu ingin riset memakai rocker arm roller,
bisa tengok harga Rocker Arm Roller CLD berapa dilepasnya.
ITU MASIH AKSESORISNYA! Oh… Tidak!
Ketika membicarakan desain kepala silinder, maka
yang pertama dituju adalah desain kubah ruang bakar penerima kompresi dan
penghasil tenaga! Keduanya ukuran katup, sebagai palang pintu porting keluar
masuk silinder, diameter dan sudut klep memberi banyak pengaruh besar dalam
performa. Selanjutnya ukuran dan geometri sudut jalur porting, aliran udara
yang masuk maupun terbuang dari silinder haruslah terjaga dalam velocity
yang tepat.
Lantas bagaimana caranya membentuk sebuah kepala
silinder hingga siap digunakan untuk korek harian maupun untuk balap? Kenapa
harganya mahal? Karena memang buatnya tidak segampang yang dipikirkan.
Welding
cylinder head
Langkah pertama pengerjaan cylinder head
adalah : Welding. Karena kepala silinder ini nantinya akan
dirubah memakai katub yang lebih besar, maka seating dan bushing klep standard
dilepas, kemudian lubang – lubang asal di tutup dengan las babet. Biaya las
babet ini tidak bisa murah, karena pengerjaan kudu dengan sabar dan telaten,
pemanasan harus rata untuk mencegah cylinder head ber deformasi. Apalagi jika
ingin membangun sebuah cylinder head bentuk bath-tub, ataupun yang spesial
order-order untuk balap liar hingga piston diameter 75 milimeter , gimana tuh
ngatur cylinder headnya. Pengelasan penuh pada kubah dan lubang busi jadi wajib
diperlukan. Intinya menciptakan head buta agar bisa diolah kembali. Tukang las
alumunium nya aja rokoknya jenisnya Dji Sam Soe, kelihatan banget orangnya
serius, dan citarasa kualitas tidak bisa ditawar-tawar Welding +- 120,000.
Porting juga ditambal babet, dari sini kita
nantinya bisa mendesain hi-velocity porting yang semi downdraught… wah gimana
tuh? Hehehe… jadi kecepatan tinggi tapi juga flow tidak berkurang. Ajib ngga’
tuh… Makanya meski cylinder head kalian bekas jebol / rusak, porting
kebesaran, bisa dibalikkan semula menjadi ISTIMEWA!
Tahap kedua adalah memapas cylinder head. Disini
tujuannya adalah memastikan kerataan permukaan cylinder benar-benar flat!
Disini menjawab keraguan para ahli korek yang katanya sistem pengelasan kurang
bagus, ditakutkan mengubah struktur bahan aluminium kepala silinder, ternyata
tidak sama-sekali Menjaga kompresi agar tidak
bocor adalah kuncian utama motor kencang! Sama rata- sama rasa. Prosesnya pasti
di dialing dulu dong, baru dipapas paling cuma diambil 0,20 milimeter,
se-rambut mungkin ya kalau dilihat dari sisa geram yang terbuang. Papas head
memakan biaya +- 25rb.
Selanjutnya kita memasuki tahap membuka derajat,
menentukan gap klep. Gap antar klep yang umum dipakai untuk hi-performance
engine berkisar 3,5 – 4,5 milimeter. Dan posisi klep bisa diatur lebih naik
mendekati bibir kubah , atau balik seperti standard. Pada intinya merubah
derajat klep adalah membuat klep menjadi lebih tidur, disitu flow untuk
menghasilkan tenaga akan lebih bagus ketimbang head standard yang condong.
Karena, bagaimanapun juga head standard bebek seperti supra, jupiter, maupun
tiger didesain bukan khusus menghasilkan tenaga gede. Contoh head terbaik ada
di cylinder head Suzuki satri Fu150, klep nya rebah, apalagi disokong
multivalve dan desain kubah pentroof.. Ahhh… gak gak gak kuat! Hahaha…
Merubah head yang cuma konfigurasi 2 klep agar
menjadi istimewa ya begitu-itu, dengan kemiringan lebih rendah, maka dia bisa
mengadopsi camshaft dengan durasi lebih lebar hingga 330 derajat, lifter
tinggi, maupun overlaping yang tinggi tanpa takut berbenturan antar klep.
Jangan cuma lantas ganti klep gede tapi derajatnya ga dirubah, waduh…
kompresinya yang pasti turun drastis.
Enaknya merubah derajat apa sih? Kalau posisi
klep sudah dipinggir bibir kubah, maka meski mengangkat sedikit apapun, aliran
udara akan terbebas masuk ke dalam silinder. Tanpa harus banyak memapas head
jika dalam kondisi masih standard.
Tidak perlu
memapas banyak seperti head std
Pada langkah ini dibarengi dengan penentuan
sudut bos klep dan peletakan sitting klep. Lem yang digunakan untuk
menahan seating adalah lem baut merk locktite , terbaik di pasaran, harga +-
190,000. Bushing klep memakai standard bawaan motor, Kenapa tidak memakai
sistem sok atau model ulir drat? Terlihat keren memang. Tapi, suatu saat jika
head ini dikirim ke papua atau aceh, ketika sudah waktunya ganti bushing klep
repot dong harus kirim lagi ke jawa, kalau bos klep nya normal seperti
standardnya kan
enak, tinggal copot dan ganti baru. Beres, murah perawatannya. Guru yang
menjadi acuan kita adalah motor standard, jadi mau klep sebesar apapun sebisa
mungkin degree seating dan tipe bushing katup yang digunakan balik seperti
standard, jepang! Rubah derajat, bushing + seating klep +- 250,000
Masuk tahap selanjutnya, Modifikasi klep. Pilihan
katup bisa banyak pilihan tergantung diameter piston, ataupun kelas balap yang
akan diikuti. Misal untuk roadrace kelas mp3 mp 4, regulasi membatasi katup
menggunakan maksimum 26mm untuk inlet dan 23mm untuk outlet, maka meski motor
kamu jupiterz, supra110, smash, maksimum ya memakai klep ukuran segitu. Bisa
beli pakai klep aftermarket, hingga titanium yang perbatang setengah jutaan
itu, atau cari yang pasti-pasti aja = klep asli motor (misal : honda sonic) itu
lebih enak dan teruji sudah, tinggal bagaimana trik murmerceng menjadikannya
mampu diajak balap.
Dengan batang klep sonic yang lebih panjang, kita
bisa menentukan panjang batang klep muncul dari dasar dudukan pir katup.
Penting? Penting banget… hehehe… pernahkah kalian mengukur kondisi standardnya
sebelum dimodifikasi ? Itu adalah Guru kita. Misal dari
konstruksi jepang sana,
jupiter z memiliki panjang muncul batang 28 milimeter, lantas apa artinya?
Lihat dulu pir katup nya, panjangnya ternyata juga 28 milimeter. Itu juga ada
hubungannya dengan noken as, ukur base circle camshaft pinggangnya berapa
milimeter. Kok ribet gitu segalanya diukurin? Iya, karena itu mempengaruhi
follower cam, pelatuk rocker arm akan membaca beda kalau sudutnya dia duduk ke
daging cam dengan pelatuk yang bertemu klep berubah. Lifting dan durasinya jadi
kebaca beda. Atas dasar itulah mengapa umumnya jika head-head jupiter z ,
dirubah klep dan ingin memakai pir klep japan, biasanya diatur muncul batang
30mm. Lantas noken as yang cocok? Nah, jika ingin memaksimalkan performa sebuah
head, harus dengan jodohnya sekalian… Kalau kencang, jangan
nanggung-nanggung ^_^
Selesai pemotongan panjang batang klep, membentuk
ulang alur untuk retainer mengancing klep, maka waktunya modifikasi payung dan
batang klep. Kemudian membubut payung klep, dari misal ukuran standard sonic
28mm inlet dikecilkan jadi 26mm, outlet yang 24mm jadi 23mm, semua bisa
dilakukan Finishing penting pada klep : back
cut valve, memaksimalkan flow, karena rumus dasar tenaga itu tetap , MORE
FLOW = MORE ENERGIE. Ujung batang klep yang bertemu dengan pelatuk
di hardening ulang agar tidak mudah jeber. Tapi kalau kamu pake setelan klep
diatas 0,25 milimeter ya tetep aja jeber, jadinya proses kerjanya gak ditekan,
tapi dipalu-palu tuh kalo kaya gitu hahaha…
Lagi keluar lembaran merah untuk finishing klep.
Langkah selanjutnya, bubut ulang kubah ruang bakar dan squish. Bermodal +-
50,000 , banyak tipe chamber yang dapat dipesan sesuai selera, kubah sesuai
standard, bathtub, atau hingga model mangkok layaknya motor suzuki (shogun
series) , honda beat, atau motor tiger adalah serial kubah favorit saya. Tidak
ada penghalang aliran udara sedikitpun di kisi radius klep, tidak akan ada
istilahnya kompresi yang terhimpit saat dome piston masuk ke ruang bakar,
ledakan lebih merata, itulah kenapa suzuki nya pakde ibnu sambodo bisa kencang
sekali *maybe … hehehe…
Squish umum yang dipakai pada cylinder head 4 tak
berkisar dari 8 derajat hingga 12 derajat. Fungsi squish juga meratakan
pembakaran, selain untuk pendinginan ( ingat kan penampang yang lebar mempercepat
pendinginan , seperti minum kopi panas dituangkan pada lepek ) , squish juga
dapat difungsikan untuk memfokuskan kompresi. Kubah dengan squish umumnya
dipakai untuk harian dan road racing. Namun ada syaratnya, modifikasi desain
piston racing harus memnyesuaikan kubah juga dan sudut squish.
Nah, sudah tahu kan jodoh-jodohnya cylinder head
racing, setidaknya klep, kemudian noken as nya, dan piston yang dome
(jenongnya) sesuai dengan kubah kepala silinder, coakannya sesuai derajat klep
dan bentanganya, kedalaman coakan sesuai tinggi lift overlap cam, lho enak kan,
1 paket performa! Karena kita membicarakan tentang mesin, adalah sistem yang
bekerja bersama untuk melakukan kerja, bukan hanya part tertentu.
Head sudah hampir selesai, tuning pada lubang hisap
dan buang menjadi kuncian akhir yang menentukan apakah kepala silinder ini
nantinya ketika dipasang mampu membuat mesin teriak hingga belasan ribu RPM.
Pengerjaan porting kepala silinder sekarang ini tidak bisa diprosentase
berdasarkan ukuran diameter katup. Semua semakin canggih, alat ukur macam flowbench
sudah banyak ada. Setidaknya seorang head porter mampu mendeterminasi ukuran
berdasarkan fariabel : Panjang langkah (stroke) , diameter piston (bore) ,
karburator yang dipakai, dan peak rpm yang akan diunggah. Lagi-lagi kunci
membuat porting ciamik adalah kesabaran dan ketekunan.
Dengan welding, kita bisa membentuk hi-velocity
porting ala mototune, ataupun semi-down draught, ataupun dengan teorema david
vizard tentang asymetrical porting. Mau..mau…mau…?
0 komentar:
Posting Komentar